Waaagghhh
ujian sebentar lagiiii ne....
gimana, udah siap pa belom?
btw, setelah sma kalian mau kemana?
masih bingung atau sudah mantap pilihanmu
penulis sebenarnya juga masih bingung
mau masuk mana?
Jurusan apa??
tadinya sich mau masuk fakultas farmasi eegggh.. orang tua tak merestui
mau masuk teknik ...
bingung mau teknik apa?
Orang tua sich nyuruh di pendidikan aja
Tapi penulis yakin pasti kita akan mendapatkan yang terbaik..
YAKINLAH KAWAN
sekarang tugas yang utama adalah berusaha menjadi yang terbaik
dan jangan lupa berdoa agar Tuhan memberikan kemudahan kepada kita...
TETAP SEMANGAT WALAU MELEWATI BEBATUAN YANG TERJAL...
Sabtu, Januari 24, 2009
Ujian bentar lagiiiii...
Diposting oleh De_Hikari di 11.01 3 komentar
Label: keep spirit
Sabtu, April 12, 2008
Bersepeda boleh juga..
Assalamualaikum
pa kabar kalian pagi ini..
Now Q sedih bercampur senang ne .. aNeh ya tapi ya emang beitu koq kenyataannya ..
Kemarin Q dapaet nilai yang yach jueelEkk banget waktu uLangan matematika hehehe..
Dasar aku ne emang paYah di bidang kayak gituan tapi tEtep harus semangat biar Qte bisa lebih baik lagi.. Ok!!!
eNNah yang gembiranya..
Waktu itu, pagi hari ketika turun dari angkot aku lihat rombongan orang lagi mengayuhkan roda sepedanya mengelilingi kota.. Wuusss keren banget ya!!Sambil olahraga, ngirup udara segAAr di poagi hari..
ANd yang paling penting g buat polusi udara yang semakin menumpuk ini..
Secara tidaka langsung, tindakan seperti itu khan salah satu cara dalam menatasi Global Warming.. Setuju nga'????
Buat kLian semua yang pinginnn..
kalian bisa nYoba di Rumah kalian,, Biar tubuh kita jadi sehat khan!! :D
Diposting oleh De_Hikari di 09.43 1 komentar
Sabtu, Maret 29, 2008
Panasnya Hari ni
Hari ni Temanggung panas banget. Baru jam 10 aja keringat udah membasahi wajah kaya baru cuci muka gitu. (Gimana klo pas matahari tepat ada di atas kepala kita ya?)
Efek dari global warming terasa banget deh. padahal kita lagi di dalam ruangan lho. Apalagi klo kluar ya. wow..... tak dapat dipungkiri lagi, panasnya bener-bener nyiksa. Mungkin rasanya kaya lagi jalan di tengah padang pasir. Aku gak bisa ngebayangin klo udara sepanas ini tiap hari.
wah...... bisa hangus kepanggang deh. hehehehehe.
Tapi, waktu aku pulang sama temen-temen, pas ngelewatin jalan yang banyak pohon-pohonnya rasanya begitu sejuk dan damai. Semilir angin berhasil mengusir kegerahanku untuk sementara. Rasanya ingin tetep di situ terus. Lalu aku punya ide, aku ajak temen-temenku nunggu bus di situ aja. Dan mereka pun setuju, karena mereka juga merasakan kesejukan di situ. kami menunggu dengan damai tanpa keluhan panasnya udara. Bus yang ditunggu pun akhirnya muncul juga, langsung deh kita naik biar cepet nyampe rumah 'n' bisa istirahat. hehehehe
Diposting oleh De_Hikari di 15.23 0 komentar
Minggu, Maret 23, 2008
Indahnya Hijau
Biar nggak peasaran 'n' tertarik but ke sana, ni kita nunjukin pemandangan yang sempat kami ambil waktu kami ke sana. Indah bukan?
Diposting oleh De_Hikari di 14.59 0 komentar
Selasa, Maret 18, 2008
Berhasil.... berhasil Hore....!!!!
Kalian bisa contoh apa yang kita lakuin di rumah ato di sekolahmu. Dengan begitu, kita bisa ngurangin pemicu pemanasan global yang bisa ngebuat bumi kita rusak. oke! Selamat menyaksikan........!!!!
Diposting oleh De_Hikari di 17.42 2 komentar
Rabu, Maret 12, 2008
Hemat Kertas Yuux....
Tanamkan di pikiran kamu kuat-kuat, bahwa setiap kamu menggunakan selembar kertas maka kamu telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila kamu nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.
Untuk kertas bekas yang ude gak bisa dipake lagi, ada baeknya didaur ulang jadi barang yang lebih berguna. Example dibuat figura, tas, tempat pencil, and aneka souvenir laennya. Dengan sedikit reativitas Qt bahkan bisa menjadikannya sebagai lahan pencari nafkah.
Setiap aktifitas manusia di bumi pasti akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Oleh karena itu, hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, dan sedikit bicara lebih banyak berpikir.
Diposting oleh De_Hikari di 11.47 0 komentar
Senin, Maret 10, 2008
Analisis Banjir
Teriakan berlirik tersebut sering kali kita dengar apalagi pada bulan Januari atau Februari, tetapi pada musim hujan kali ini banjir besar terjadi akhir Desember 2007. Bahkan, pada awal musim hujan banjir sudah meluas di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.
Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Jawa Tengah dan Jawa Timur sangat mengejutkan karena luapannya sangat luas menggenangi beberapa kabupaten, mulai dari Karanganyar, Solo, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Selain banjir DAS Bengawan Solo, banjir DAS Wulan dan Juwana juga menggenangi sawah dan pemukiman di Pati, Kudus, dan Demak. Banjir ini merusak ribuan rumah warga, menghancurkan sawah penduduk, dan merenggut korban jiwa. Kalau digabungkan dengan akibat longsor maka jumlah penduduk yang tewas lebih dari 60 orang.Hal ini sudah sangat memprihatinkan dan harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Banjir yang terjadi di DAS Bengawan Solo (Jawa Tengah dan Jawa Timur), DAS Wulan, dan Juwana (Jawa Tengah) curah hujan tidak luar biasa dan dalam kategori normal. Apabila kondisi DAS di wilayah itu baik maka sebenarnya banjir luar biasa tidak akan terjadi. Namun, kenyataannya terjadi banjir besar. Semua keadaan ini mengindikasikan bahwa sudah terjadi degradasi lahan di DAS tersebut. Hal ini sejalan dengan data yang dipublikasikan oleh Dirjen RLPS, Departemen Kehutanan bahwa jumlah lahan kritis dan sangat kritis di Indonesia sudah mencapai 30 juta hektare. Apabila digabung dengan lahan agak kritis maka jumlahnya mencapai 70 juta ha. Jumlah hutan terdegradasi di seluruh Indonesia sudah mencapai 59 juta ha. Degradasi lahan tersebut mengakibatkan rusaknya fungsi hidrologis DAS. Kapasitas infiltrasi DAS menurun dan koefisien aliran permukaan meningkat.
Penyebab Degradasi
Terjadinya degradasi lahan dan rusaknya fungsi hidrologis DAS tersebut kemungkinan disebabkan beberapa faktor. Pertama, penggunaan dan peruntukan lahan menyimpang dari Rencana Tata Ruang Wilayah atau Rencana Tata Ruang Daerah. Misalnya, daerah yang diperuntukkan sebagai hutan lindung dialihfungsikan menjadi pertanian, hutan produksi dialihfungsikan menjadi permukiman, lahan budi daya pertanian dialihfungsikan menjadi permukiman atau industri, dan sebagainya.
Kedua, penggunaan lahan di DAS tidak sesuai dengan kemampuan lahan. Banyak lahan yang semestinya hanya untuk cagar alam, tetapi sudah diolah menjadi pertanian, atau lahan yang hanya cocok untuk hutan dijadikan lahan pertanian, bahkan permukiman. Banyak lahan yang kemiringan lerengnya lebih dari 30 persen bahkan 45 persen masih dijadikan pertanian yang intensif atau jadi permukiman.
Ketiga, perlakuan terhadap lahan di dalam DAS tersebut tidak memenuhi syarat-syarat yang diperlukan oleh lahan atau tidak memenuhi kaidah-kaidah konservasi tanah, serta teknik konservasi tanah dan air yang diterapkan tidak memadai.
Keempat, tidak adanya Undang-undang Konservasi Tanah dan Air yang mengharuskan masyarakat menerapkan teknik konservasi tanah dan air secara memadai di setiap penggunaan lahan. Dengan tidak adanya UU ini maka masyarakat tidak merasa berkewajiban untuk melaksanakan teknik konservasi tanah dan air, sehingga degradasi lahan terus meningkat.
Faktor kelima, kurang memadainya kesungguhan pemerintah mencegah degradasi lahan. Hal ini terindikasi dari tidak jelasnya program pencegahan degradasi lahan atau penerapan teknik konservasi tanah dan air di setiap tipe penggunaan lahan. Departemen yang berkaitan dengan penggunaan lahan, seperti Departemen Pertanian, Departemen PU, dan Departemen Dalam Negeri, kurang memprioritaskan program pencegahan degradasi lahan dan penerapan teknologi konservasi tanah dan air.
Untuk mencegah dan menanggulangi degradasi lahan maka strategi berikut harus menjadi prioritas. Pertama, kaji ulang tata ruang nasional, wilayah, dan daerah agar didasarkan pada kemampuan lahan. Kedua, penyimpangan tata ruang yang sudah berdasarkan kemampuan lahan harus ditindak tegas. Ketiga, semua sumber daya lahan harus diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya. Keempat, penggunaan lahan harus didasarkan pada kemampuan lahan. Kelima, teknologi konservasi tanah dan air yang memadai harus diterapkan di setiap tipe penggunaan lahan. Keenam, penyusunan UU konservasi tanah dan air perlu dipercepat. Ketujuh, departemen terkait harus memprogramkan pencegahan degradasi lahan sebagai prioritas utama. Kedelapan, pemerintah perlu memasukkan materi pencegahan degradasi lahan/penerapan teknologi konservasi tanah dan air dalam kurikulum pendidikan.
Diposting oleh De_Hikari di 11.37 0 komentar