Jumat, Februari 15, 2008

Hutan Mangrove Atasi Dampak Pemanasan Global

Do you know 'HUTAN MANGROVE'??
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjo yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.
Lho.. trus apa hubungannyaa??? :t
Hutan mangrove (bakau) bisa dijadiin salah satu alternatif buat ngatasin dampak pemanasan global terutama pada kawasan pantai yang rendah. "Tindakan praktis yang saat ini dapat dilakukan untuk mengatasi dampak pemanasan global terutama pada para nelayan adalah dengan mengembalikan hutan mangrove (bakau) pada kawasan pantai rendah," kata pengamat lingkungan dari CIFOR (Center for International Forestry Research) Daniel Murdiyarso seperti dikutip Antara di Jakarta, Senin (10/9).

"Dengan mengembalikan kembali hutan mangrove, pukulan ombak ke daratan dapat dikurangi Mangrove juga dapat menahan sedimentasi dari daratan sehingga naiknya permukaan air laut di kawasan itu dapat diredam meskipun tidak ditiadakan sama sekali," ujar dia.

Kenaikan permukaan air laut, katanya, amat penting untuk diperhatikan, karena dalam kurun waktu 80 hingga 100 tahun yang akan datang, permukaan air laut akan naik 60 hingga 80 cm.

"Dan kenaikan permukaan air laut itu tidak hanya akan berdampak pada pulau-pulau kecil tetapi juga pada kawasan pantai rendah yang umumnya hunian para nelayan, pertanian ataupun tempat kegiatan ekonomi," katanya.

Akibat jangka panjang adalah, lanjut Daniel, kegiatan ekonomi pada masyarakat yang tingkat kesejahteraannya tidak terlalu baik akan terganggu, seperti para nelayan dan kaum petani.

Dari penelitian diketahui , ujar dia, kebakaran hutan menyumbang emisi gas rumah kaca amat besar dalam waktu relatif singkat pada 10 tahun terakhir ini.

"Dari kebakaran saja diperkirakan emisi yang dihasilkan mencapai 1200 hingga 1300 juta ton per tahun dalam 10 tahun terakhir. Dari drainase atau kebakaran lahan gambut diperkirakan sekitar 600 juta ton emisi yang dihasilkan," ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus segera melakukan adopsi program adaptasi dan mitigasi terhadap dampak pemanasan global itu.

Trus menurut pendapat kalian tentang permasalahan pendirian Pantai Indah Kapuk?. Pasti kalian udah tau kan??. Menurut data yang kami peroleh ternyata lahan yang digunakan untuk pendirian perumahan tersebut adalah lahan hutan mangrove. Perumahan-perumahan itu telah mengambil areal yang sebenarnya menjadi semacam tempat parkir air. Menteri Kehutanan MS Kaban meminta pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, menyelesaikan kewajibannya mengganti kawasan hutan yang telah digunakan dalam proyek pembangunan pemukiman mewah yang dibangun perusahan itu. Berdasarkan catatan Dephut, PIK memanfaatkan kawasan hutan Angke seluas 827,18 hektare.

Ogh ya kalian tau ngga' ada lagi lho yang mengerikan lagi.. Salah satu perumahan penyebab banjir tol menuju Bandara Soekarno-Hatta adalah Pantai Indah Kapuk. Ugh..ngeri bgt sich.. :o Kalian bisa ngebayangin ngga' wilayah yang kebanjiran itu kan bandara, ntar kalo dilihat ama tourist gimana??. Aduh malu banget kan.. :)) Padahal letak Perumahan Pantai Indah Kapuk justru berada di lokasi yang disebut-sebut sebagai tempat parkir air Ibukota yang pembangunannya didukung pemerintah Orde Baru. Namun pihak perumahan Pantai Indah Kapuk membantah keras tudingan bahwa mereka bersalah.



0 komentar: